Friday, December 21, 2007
Dari kiriman imel dari temen :D Baca deh!!!

From: Overniters@googlegr oups.com [mailto: Overniters@googlegr oups.com ] On Behalf Of Edwin Sasongko
Sent: Thursday, November 01, 2007 11:49 AM
To: Overniters@googlegr oups.com
Subject: RE: Malaysia Oh Malaysia ...

 
Nurdin M Top yang ngebom Bali katanya (atau kebetulan) orang Malaysia …?

Untuk memindahkan pusat pariwisata ..?

 
TV kita masih sering menyiarkan "promosi" untuk jalan2 ke Malaysia .

Pinter2nya mereka, atau bodoh2nya siapa?


Di minggu-minggu belakangan hubungan Indonesia dan Malaysia kembali tegang dan memanas. Indonesia menuduh Malaysia melanggar kode etik karena menggunakan beberapa hasil kebudayaan Indonesia dan diklaim bahkan dipatenkan sebagai milik Malaysia . Beberapa kalangan di Indonesia menuduh Malaysia sebagai pencuri, namun Malaysia kerap berkelit dengan alasan semua yang diklaim merupakan budaya Nusantara, di mana Malaysia merupakan bagian darinya. Berikut adalah daftar beberapa HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) Indonesia yang kabarnya telah diklaim/dipatenkan Malaysia (sebagian menyebutnya Malingsia - sebutan yang sedang populer belakangan ini):

01. Tempe

02. Batik

03. Keris

04. Songket

05. Lagu "Rasa Sayange"

06. Lagu "Jali Jali"

07. Angklung

08. Congklak/Dakon

09. Gamelan

10. Rendang

11. Wayang Kulit

12. Kebaya

13. ... ... ... ... ... ... (Silakan isi & reply/forward jika ada lagi)

Ketegangan ini turut memicu saling tuduh dan curiga di antara masyarakat Malaysia dan Indon, eh... Indonesia . Mari kita tanyakan kepada sebagian kalangan masyarakat Indonesia mengenai hal ini.

Q:

Bagaimana menurut Anda ketegangan hubungan antara Indonesia & Malaysia yang diakibatkan adanya beberapa Hak Kekayaan Intelektual Indonesia yang diklaim Malaysia sebagai milik mereka?

Pejabat Publik :
Ah, nggak penting Mas yang kayak gitu diurusin! Yang penting itu bagaimana pemilu yang tinggal 2 tahun lagi. Presidennya aja lagi kejar-kejaran kampanye sama wakilnya.

Anak Gaul :
Duh, cape deh ngebahas masalah-masalah serius gitu. Tau nggak sih lo, di Malaysia tuh keren-keren club scene & DJ-nya. Apalagi shopping di KL juga happening banget.

Agata (Anak Gaul Jakarta ) :
Emang kadang nyebelin sih Malaysia , tapi gimana dong. Baru doi yang bisa nyediain tayangan Premier League secara eksklusif.

OKB (Orang Kaya Baru) :
Indonesia itu nggak asyik baget Mas. Mana ada bangunan sekeren Petronas Tower , KLIA, atau Putra Jaya? Apalagi disiplin & kebersihannya. Jangan bandingin sama Jakarta deh.

Anak OKB :
Aku ke Malaysia supaya bisa liat penguin. Di Jakarta nggak ada!

Turis Ekonomis :
Heh, mana bisa Indonesia nyediain layanan sekelas Air Asia. Walaupun dia kelasnya ekonomi, tapi dia udah join sama Virgin Air, jadi pastinya bakal tambah keren kan ? Udah gitu, cuma Air Asia yang bisa masang iklan di stadion Old Trafford untuk sebuah maskapai Asia .

Fanatik Bola :
Gini deh, Indonesia bisa nggak datengin Manchester United supaya maen di sini? Mau pertandingan promo atau lawan PSSI terserah, yang penting MU. Nggak bisa kan ? Nah, tur Asia Tenggaranya MU tuh baru nyampe Malaysia doang. Selagi Malaysia deket, kenapa nggak gue manfaatin nonton di sana ?

Fanatik F1 :
Mas...Mas... , ya belom bisa lah Indonesia dibandingin sama Malaysia . Walaupun sama-sama "S", tapi di sana "Sepang", sedangkan di sini "Sentul". Di sana F1, di sini baru A1. Masih jauh tuh A ke F. Hehehe....

Pemain Bola yang Bebas Transfer :
Saya nggak ngerti kenapa Bambang Pamungkas mau balik lagi ke Indonesia , padahal dia jadi pemain terbaik di sana . Memang sih, kompetisinya lebih ketat di ndonesia, tapi kalo bicara fasilitas? Wah, mungkin antara bumi dan langit.

Calon Mahasiswa :
Gue sih ke sana karena disuruh Bokap. Katanya sih di kampus-kampus di Malaysia tuh bahasa pengantarnya Inggris, nggak kayak di sini. Jadi gue bisa lebih cepet internasional kan ?

Calon Dosen :
Ah, biarin lah orang mau ngomong apa. Yang penting saya bisa kerja halal di sana , membagi ilmu sekaligus mendapatkan penghidupan yang jauh lebih layak jika dibandingkan dengan tingkat kesejahteraan pengajar di Indonesia . Prihatin sih memang, tapi ya gimana?

Calon Pasien Rumah Sakit :
Mmm...gimana ya? Soalnya dari info yang kita dapet, rumah sakit di sana pelayanan sama fasilitasnya mendekati Singapur, cuma dengan harga lebih murah. Ya...mendingan ke sana kan ? Dari pada di sini nanti masuk berita gara-gara jadi korban malpraktek?

Art Director Periklanan :
Kita aja sampe sekarang masih sering bikin animasi 3D di sana . Urusan post-pro juga mereka lebih maju....

Aktivis Islam Garis Keras :
Selama Malaysia tidak melakukan ma'shiat secara massal dan tidak menyatakan perang terhadap kaum muslimin di Indonesia, tak ada yang perlu dilakukan. Lebih baik kita introspeksi diri. Di sini aja masih banyak yang mesti dibenerin, ngapain jauh-jauh ke Malaysia ?

Peneliti :
Mas, kurang cinta apa sih kita sama negara ini? Tapi kalau kita ngajuin penelitian ke LIPI aja malah disuruh bayar sekian puluh juta, ya mendingan saya lari ke Malaysia . Di sana peneliti lebih dihargai, dan juga penelitiannya dibiayai dengan lebih layak. Saya nggak keberatan hasil penelitiannya dipatenkan atas nama Malaysia .

Gadget Freak :
Lo tau gak, kalo di Malaysia itu harga laptop paling murah se-Asia Tenggara, yang paling mahal di Singapur.

TKI :
Ya mau gimana lagi Mas. Pemerintah nggak bisa nyediain lapangan kerja. Walaupun denger cerita-cerita buruk di sana , tapi saya butuh ngasih makan istri dan 5 anak saya.

TKI Ilegal :
Yang penting bisa cepet kerja Mas. Ya kalau kena garuk pasukan RELA itu sudah nasib. Pinter-pinter kucing-kucingan aja lah. Lagian katanya mereka bisa disogok.

Masyarakat Perbatasan :
Sebetulnya kita cinta Indonesia , tapi kalau melihat fasilitas & kemudahan yang ada di Malaysia , rasanya kita bingung mesti berpihak ke siapa. Masalahnya ini berhubungan dengan ekonomi, dan untuk ekonomi kami lebih baik berhubungan dengan Malaysia .

Masyarakat Pinggiran :
Ah, nggak penting tuh Mas. Kalo ada kesempetan sama duitnya, saya juga mau kerja di Malaysia . Tapi sekarang mah belon ada duit buat bayar agennya. Jangankan ngasih duit sama agen TKI, sama agen minyak tanah aja kadang ada kadang enggak. Hahaha....

Pecinta Infotainment :
Iya nih, sekarang lagi booming banget kayaknya aktor-aktor Malaysia yang main di sini. Liat aja tuh si Miller, terus...siapa tuh pacarnya BCL?

Pemilik PH :
Sinetron-sinetron yang kami buat terbukti bisa diterima penonton Malaysia , bahkan bintang seperti Reva mendapatkan banyak fans di sana . Itu bukti kalau kami sangat memperhatikan kualitas sinetron yang kami produksi, sehingga bisa menembus pasar internasional.

Musisi Baru :
Malaysia jadi tujuan berikut gue dalam rangka go international. Mudah-mudahan musik gue bisa diterima di sana . Udah dijadwalin kok promo tour-nya sama produser.

Anak Hiphop :
Too Phat kok nggak ngeluarin album lagi ya? Abis males gue dengerin hiphop yang lokal punya. Katro. Sok keren.

Pecinta Pop :
Kangen gak sih lo sama Siti N? Kemana ya doi?

Tukul Arwana :
Lha ini...udah ndeso katrok pula. Kamu nggak tau, yang nonton Empat Mata itu sudah di seluruh dunia, malah di Malaysia ada acara yang niru-niru Empat Mata.

Endhita :
Malaysiaku , Malaysia kamu juga!


Beberapa hasil kebudayaan memang diperebutkan Indonesia dan Malaysia , salah satu sebabnya adalah Indonesia tidak memiliki catatan tertulis atau rekaman untuk beberapa hal yang diklaim Malaysia . Di saat yang sama banyak kalangan, terutama dari kalangan tua yang mengeluhkan rendahnya rasa kebanggaan bernegara dan nasionalisme pada kalangan anak muda. Kalangan muda balik menuding kalau Pemerintah memang tidak pernah berniat baik untuk melindungi budaya Indonesia yang menjadi pangkal kebanggaan bernegara, sehingga terjadi pencurian HaKI oleh negara lain.


Mungkin Anda punya pendapat sendiri? Untungnya dua hal yang berhubungan di bawah ini tidak (atau belum ya?) diklaim Malaysia sebagai miliknya :


SOEMPAH PEMOEDA

Kami poetra poetri Indonesia bertanah air satoe, Tanah Air Indonesia

Kami poetra poetri Indonesia berbangsa air satoe, Bangsa Indonesia

Kami poetra poetri Indonesia berbahasa satoe, Bahasa Indonesia



Dilanjutkan dengan lagu :


Bangun pemudi pemuda, Indonesia

Lengan bajumu singsingkan, untuk negara

Masa yang akan datang, kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa



SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA SAUDARAKU SEBANGSA, SEBAHASA, & SETANAH AIR

SELAMAT MENGIDENTITASKAN DIRI DALAM SATU NAMA : INDONESIA



Delon :
Pengarang lagunya? Mmm...WR Supratman?


(yang betul Alfred Simandjuntak - pen)
Posted by Lynn Ross at 7:35 pm |

0 Comments: